Rabu, 26 Februari 2014

Laporan Praktikum Biologi "Pengamatan Sel Mati dan Sel Hidup"


LAPORAN PRAKTIKUM  BIOLOGI
PENGAMATAN SEL MATI DAN SEL HIDUP

A.    Tujuan
untuk mengetahui bagian-bagian penyusun sel hidup dan sel mati.

B.     Dasar Teori
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1.      Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2.      Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3.      Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
4.      Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a.       sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b.      sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c.       sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d.      sel merupakan unit hereditas.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan.semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kehidupannya terpenuhi.

C.    Alat dan Bahan
Alat:                                       
1.      Mikroskop                           
2.      Kaca obyek
3.      Kaca penutup
4.      Pipet
5.      Silet
Bahan :
1.      Air
2.      Gabus Ubi Kayu (Manihot utilissima)
3.      Daun Rhocodiscolor (Rhoeo discolor)
4.      Bawang Merah (Aluim cepa)

D.    Cara Kerja
1.      Mengamati sel gabus
a.       Siapkan mikroskop untuk pengamatan.
b.      Sayatlah gabus ubi kayu melintang setipis-tipisnya dengan mengguakan silet.
c.       Letakan sayatan gabus tadi pada kaca objek lalu tetesi dengan air dan kemudian ditutup dengan kaca penutup.
d.      Amati menggunakan mikroskop dengan mengatur perbesaran paling lemah.
e.       Gambar hasil pengamatan dan berilah keterangan pada bagian – bagian sel yang dapat diamati

2.      Mengamati sel Rhocodiscolor
a.       Siapkan mikroskop untuk pengamatan.
b.      Sayatlah daun Rhocodiscolor setipis-tipisnya dengan mengguakan silet.
c.       Letakan sayatan Rhocodiscolor tadi pada kaca objek lalu tetesi dengan air dan kemudian ditutup dengan kaca penutup.
d.      Amati menggunakan mikroskop dengan mengatur perbesaran paling lemah.
e.       Gambar hasil pengamatan dan berilah keterangan pada bagian – bagian sel yang dapat diamati

3.      Mengamati sel bawang merah
a.       Siapkan mikroskop untuk pengamatan.
b.      Sayatlah bawang merah setipis-tipisnya boleh punggung boleh kulit dengan mengguakan silet.
c.       Letakan sayatan bawang merah tadi pada kaca objek lalu tetesi dengan air dan kemudian ditutup dengan kaca penutup.
d.      Amati menggunakan mikroskop dengan mengatur perbesaran paling lemah.
e.       Gambar hasil pengamatan dan berilah keterangan pada bagian – bagian sel yang dapat diamati

 E.     Hasil Pengamatan

 







Fungsi bagian-bagian mikroskop :
1.       LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
2.       LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
3.       TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
4.       MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
5.       MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
6.       REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
7.       REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8.       DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9.       KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
10.   MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
11.   PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
12.   LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
13.   KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14.   SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.



Sel
Gambar
Bagian-bagian
Sel Gabus
1.      Dinding sel
2.      Sel kosong

Sel Rhocodiscolor

1.      Dinding sel
2.      Epidermis
3.      Stomata
4.      Sel penjaga

Sel bawang merah
1.      Inti sel
2.      Dinding sel
3.      Kloroplas
4.      Membran sel
5.      Sitoplasma

F.     Pembahasan
1.      Sel gabus merupakan sel mati. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong.
2.      Daun Rhodiscolor mempunyai organel- organel sebagai berikut :
a.       Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung organel di dalam sel.
b.      Jaringan Epidermis, yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ  tumbuhan ( akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji).
c.       Stomata, adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan epidermis.
d.      Sel penjaga, berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata.
3.      Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :
a.       Inti sel yang berada di tengah- tengah sel. Berfungsi untuk Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA, Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
b.      Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.
c.       Kloroplas yaitu plastid yang mengandung klorofil.
d.      Membran sel  merupakan bagian sel yang paling luar yang membatasi inti sel dan sekitarnya. Membrane sel bersifal semipermiable atau selektif permeable, yang berfungai mengatur masuk dan keluar zat dari sel.
e.       Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat dalam sel. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke gel atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan fase gel jika konsentrasi air rendah.
4.      Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat  dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya.
5.      Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
G.    Kesimpulan
Setelah mengamati bentuk sel dari beberapa jenis sampel dan membandingkannya dengan teori yang didapat dari berbagai sumber dapat diambil suatu kesimpulan yaitu :
1.      Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat  dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya.
2.      Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
3.      Sel mati tersebut ditunjukkan pada pengamatan sayatan gabus singkong.
4.      Sel hidup tersebut ditunjukkan pada pengamatan sayatan daun Rhocodiscolor dan sayatan bawang merah.
5.      Sel gabus yang terlihat di bawah mikroskop hanya dinding sel sementara bagian yang lain kosong
6.      Sel Rhocodiscolor yang terlihat di bawah mikroskop yaitu dinding sel, epidermis, stomata, dan sel penjaga.
7.      Sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu inti sel, dinding sel, kloroplas, membran sel, dan sitoplasma.

1 komentar:

Additive Food and Its Influence for Human Health

ADDI TIVE FOOD AND ITS INFLUENCE FOR HUMAN HEALTH             Additive food is substances that are added to food in a little a...